Selasa, 16 Juni 2020

E-Learning Solusi Tepat Pembelajaran Masa Pandemi





             Wacana tentang pembelajaran di sekolah-madrasah akan di mulai kembali seiring dengan waktu Pembatasan Sosial Berskala Besar - PSBB Transisi di pusat ibu kota Jakarta. Bisa di katakan pada semua lini sosial, politik dan ekonomi  telah bersiap siap melaksanakan kegiatan kembali sebagaimana biasa aktivitas sebelum hadirnya covid’19. Walau pandemi belum 100% selesai namun bersama patuhi protokol C-19 bareng-bareng semangat melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan tugasnya.

 Beda lagi yang terjadi dalam dunia pendidikan, walau telah ada wacana kembali ke sekolah namun belum ada yang berani mengambil sebuah kepastian untuk memasukkan siswa-siswi 100% dalam semua jenjang. Sebagaimana kebijakan Dispendik perihal KBM SMA/SMK di jawa timur tentang prosedur teknis jika belajar di sekolah di terapkan, itupun khusus hanya di zona hijau maka : pertama sekolah harus menyiapkan standar protokol kesehatan yang meliputi tempat cuci tangan, masker, hingga sterilisasi ruangan dengan menggunakan disinfentan dan yang kedua dengan menerapkan konsep belajar bergantian yaitu separo siswa ke sekolah, dan sisanya belajar di rumah secara on line (JP. Jum’at,12/06).

Bagaimana dengan madrasah ? Madrasah yang pola kerjanya di bawah kemenag RI pusat, dengan hadirnya pandemi maka lewat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama secara resmi menerbitkan surat keputusan (SK) terkait panduan kurikulum darurat pada madrasah. Yang tercantum dalam SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2791 tahun 2020, tanggal 18 Mei 2020 dan berlaku untuk madrasah mulai jenjang Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA).

Panduan Pembelajaran tersebut bertujuan khususnya untuk generasi muda bangsa dalam hal ini adalah siswa siswi untuk tetap mendapatkan pelayanan pendidikan yang optimal meski di tengah pandemi seperti saat ini,”kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Ahmad Umar dalam keterangan resminya waktu itu, selasa (26/5. CNN). Bahkan beliau menyampaikan kondisi darurat ini bisa berlanjut sampai tahun ajaran 2020/2021 yang dimulai pada 13 juli 2020 nanti. Dimana satuan pendidikan dapat mengembangkan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing madrasah.

Walau SK Dirjend Pendis tertanggal 18 mei namun sejak pertengahan maret 2020 telah banyak tenaga pendidik dan pemerhati pendidikan mulai berfikir dan berkarya demi solusi terbaik, demi tetap berjalannya kegiatan pembelajaran untuk anak didik. Maka lahirlah beberapa pilihan bagi pelaku pendidikan sebagai media pembelajaran diantaranya : WAG (WhatApp Grub), google foam, You Tube, Face Book, dan yang paling ok lagi adalah hadirnya E-learning bagi kalangan madrasah.

Serasa semua harus berhenti sejenak, berdiam diri di rumah namun tetap melaksanakan kewajibannya. Anak-anak dengan belajarnya dan bapak ibu guru dengan tugas pembelajarannya maka solusi paling tepat adalah digital. Buru-buru bentuk WAG sesuai bidang atau kelasnya, mulai buka-buka untuk membuat google foam demi kelancaran sebuah kegaitan ini maka mulai mengenal spreadsheet, google drive dan lainnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu maka ternyata yang paling simple adalah mereka yang memilih E-Learning. Mengapa E-Learning ?

E-Learning kepanjangan dari Elektric learning adalah sebuah website pembelajaran yang dapat di akses dimanapun berada. Bahkan saking simplenya daya yang dibutuhkan oleh pembuka maka dengan memakai HP-pun siswa-siswi dapat menikmatinya seiring dengan kreatifitas sang guru. Sebagai media pembelajaran, menurut Wikipedia E-learning dapat memiliki 3 fungsi dalam pembelajaran yaitu :
  1.     Sebagai suplemen (tambahan) pembelajaran : karena fungsinya sebagai tambahan sehingga dalam kondisi ini E-Learning hanya dipakai apabila ada tambahan yan dibutuhkan maka baru masuk ke E-Learning. 
  2.    Sebagai Komplemen (Pelengkap) dalam kondisi ini maka tidak akan sempurna aktifitas pembelajaran yang telah dilakukan apabila meninggalkan E-Learning, sehingga pada kondisi ini maka E-Learning seakan-akan sebagai hal pokok yang harus tetap dinikmati dalam rutinitas pembelajaran yang ada.
  3.     Sebagai Substitusi (Pengganti) dalam taraf ini bahkan lebih memudahkan siswa-siswi. Tidak hanya dimanapun akan tetapi kapanpun siswa siswi ingin belajar maka dapat membuka E-Learning secara berulang-ulang sehingga kondisi ini akan lebih memantapkan penguasaan materi pembelajaran siswa siswi.

 Walau memakai E-learning pembelajaran tanpa tatap muka dapat dipenuhi namun sebagai madrasah tetap harus memenuhi target sebagaimana yang telah di sampaikan oleh Dirjen Pendis bahwa pendidikan dalam kondisi wabah corona ini tetap menekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian siswa meski demikian, pemenuhan aspek kompetensi, baik dasar maupun inti tetap harus menjadi perhatian. Sehingga selain kognitif, pedagogik terpenuhi maka afectifnya juga haru sangat di perhatikan.

Pandai pandai seorang guru berkreasi membawa pembelajaran yang tanpa tatap muka namun siswa siswi masih memiliki moral yang selalu di pakai bersosial secara natural untuk berinteraksi khususnya pada situasi covid’19 ini dan tetap dalam pengawasan guru  dan orang tua. Pantaslah dalam kondisi ini untuk membangun dan menciptakan iklim pembelajaran E-Learning yang inspiratif. Dimana bangunan pembelajaran yang inspiratif tersebut akan semakin memperkukuh karakter siswa siswi maupun pada tenaga pendidik secara tidak langsung. Yang akhirnya akan hadir perubahan hidup pendidikan yang New Normal.

Selanjutnya apa sih keistimewaan E-Learning di bandingkan dengan media lainnya ?  dengan satu perangkat E-Learning maka semua agenda pembelajaran di madrasah dapat di aplikasikan lewat satu media ini bahkan untuk semua guru. Satu aplikasi E-Learning dapat langsung di pakai untuk guru dan siswa walau slidenya berbeda. Untuk lebih jelasnya simak tulisan berikut ini. Sebagai gambaran apa saja menu yang ada dalam E-Learning ? yaitu sebagaimana yang ada dalam uraian berikut ini : slide pertama untuk guru dimana beberapa fasilitasnya antara lain yaitu :
  •       Forum Guru
  •      Kelas Online : dimana ini adalah bentukan dari masing-masing guru sesuai dengan kelas yang diampunya. Dalam kelas ini ada beberapa ruang yang bisa kita manfaatkan sebagaimana pedoman guru dalam pembelajaran sesuai dengan mapel yang diampunya yang kesemuanya itu dapat dibuka oleh setiap siswa tanpa pagar atau penghalang sama sekali. Menu-menu tersebut adalah :

Forum komunikasi guru dan murid, time line: untuk merekam kehadiran siswa secara keseluruhan dan detail, Kompetensi : yang berisi tentang KI dan KD yang akan di selesaikan dalam pembelajaran yang ada, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Bahan ajar atau materi-materi yang dalam pembelajaran, Daftar Siswa yang berada dalam kelas tersebut, Absensi atau daftar hadir siswa, Jurnal, Ujian CBT, Penilaian K-13 penilaian pengetahuan, PAS, Raport, Monitoring berisi catatan catatan bagi siswa siswi yang bermasalah atau membutuhkan motivasi, Kalender pendidikan, Pengaturan, dan Notifikasi.
  • Kalender pendidikan : ini sebagai acuan guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai        dengan kalender pendidika yang ada       
  • Komunikasi : disini guru bisa saling sapa, berkomunikasi dan berdiskusi apabila di inginkan lewat pesan yang disampaikan
  • Notifikasi : sebagai wahana kita mengontrol atau mengetahui dengan siapa saja kita telah berkomunikasi
  • Absensi : tidak kalah canggihnya dengan fringer atau face print dimana sekali tekan langsung  tertera kehadiran kita
  •  Guru Online : dari sini dapat di ketahui siapa saja guru yang sedang online
  •  Siswa Online : begitu pula dengan siswa siswi yang telah di sambungkan maka akan terpantau saat mereka sedang online atau tidak
  •  Profil anda : profil ini untuk mencantumkan identitas tenaga pendidik yang memakai media
  •  Wali kelas : lewat kolom ini dapat diketahui bahwa guru tersebut sedang menjadi wali kelas dari kelas apa dan berapa (bagi yang memiliki kelas paralel)
  •  Logout : keluar dari program yang ada

Slide kedua  Untuk Siswa yaitu slide sebagaimana yang ada dalam kelas on line.

Bisa bayangkan kan ?  Betapa simplenya perangkat ini. Bagaimana tidak  apabila dalam satu perangkat media namun semua akses pembelajaran dapat dilaksanakan . dan yang paling penting lagi adalah tanpa harus repot repot maka siswa dapat membuka untuk mempelajarinya sesuai dengan jadwal maupun tidak sesuai dengan jadwal pembelajaran yang ada. Sekarang tinggal kreatifitas guru dalam berinovasi dengan E-Learning ini bagaimana, dan yang bikin tidak perlu di pertimbangkan dua kali lagi adalah walau guru tidak terlalu mengenal IT namun mau berusaha berkarya di sini pasti bisa.

Sebagaimana menurut Dr. Ngainun Naim dalam “guru inspiratifnya” bahwa hal yang perlu menjadi sikap bagi guru kreatif adalah mau membuka sikap atau cara pandang dalam berbagai kemungkinan, baik dari orang lain, buku, referensi internet dan sebagainya agar pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat digapainya. Karena itu mari sedikit demi sedikit kita berusaha untuk merubah kondisi menjadi lebih baik seiring dengan tuntutan keadaan yang ada. Wabah covid’19 bukan sebuah halangan untuk menjadi guru kreatif inovatif dalam membimbing siswa siswi yang Sholeh Sholihah, yang Akrom, yang memiliki jiwa Al qowi dan eksis dizamannya. Amin... wallohu a’lam bissowab.   

Referensi bacaan :
  •         Wikipedia, Pembelajaran elektronik, Selasa, 16 juni 2020.
  •               Jawa Pos, Jum’at, 12 juni 2020
  •               Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup Siswa,   Pustaka Pelajar, cet. V 2016