Corona Menggagalkan
Pemberangkatan Haji 2020 M / 1441 H
Selasa, 2 Juni 2020
Seiring
dengan waktu waithing list pemberangkatan haji dari tahun ke tahun semakin
bertambah, hal ini menunjukkan bahwa pendaftar dengan kuota tidak sebanding
rata. Namun apa hendak di kata karena banyak jama’ah yang berkehendak
menjalaninya sehingga apapun kondisinya tetap daftar walau ada beberapa yang
akhirnya menggantinya dengan umroh.
Data
Republika 15 juli 2011 menyampaikan bahwa pendaftar jama’ah haji Jawa Timur
sampai tahun 2019 telah penuh dan baru bisa selesai sampai tahun 2020 sehingga logikanya
bila ada tambahan calon jama’ah yang mendaftar setelah 15 juli 2011 maka harus
antri tunggu giliran pemberangkatan sampai kurang lebih 9 tahun atau lebih. Ada
pengakuan dari salah satu calon jama’ah haji yang telah mendaftar 21 Juni 2012 menyampaikan
bahwa dia sudah kena whaiting list selama 11 tahun jadi perkiraan dalam daftar
kemenag dia akan berangkat pada tahun 2023.
28
Januari 2020 Radar Kediri menyebutkan bahwa di Nganjuk Jatim masa tunggu haji
telah mencapai 25 tahun. Memang antar daerah bisa berbeda karena besar kecilnya
kuota pemberangkatan. Bisa jadi apabila nanti ada penambahan atau pengurangan
kuota otomatis masa tunggu itu akan berubah sesuai kondisi yang ada.
Nah....
berbicara lebih lanjut tentang pemberangkatan haji tahun ini Kemenag RI
kabupaten Kediri tertanggal 23 September 2019, telah mengedarkan surat
panggilan untuk calon jama’ah haji yang akan diberangkatkan tahun 2020 ini.
Serasa marathon, panggilan tersebut langsung di lanjutkan dengan sosialisasi
pemberangkatan, di lanjutkan kegiatan melengkapi pemberkasan jama’ah sebagai persiapan
mencari pastpor, kemudian di lanjutkan ke cek kesehatan yang tidak hanya sekali
jalan barulah terakhir panggilan pelunasan haji. Walaupun kepastian
pemberangkatan haji tahun 2020 ini belum pasti nyatanya calon jam’ah sudah ada
tagihan dan harus dilunasi sebelum bulan maret berakhir.
Seiring
dengan waktu yang berjalan mulailah biro-biro manasik menyebarkan undangan ke
beberapa calon jama’ah haji guna memperkenalkan dan menawarkan diri kepada
jama’ah yang membutuhkan jasa manasik atau pengarahan secara detail tentang
rutinitas haji. Mungkin semua jama’ah telah mempunyai planing mulai awal hingga
akhir dalam mempersiapkan perjalanannya ke tanan suci tahun ini.
Tak
Cuma biro manasik haji ternyata yang berpeluang tampil dalam membantu sucsesnya
hajad masing-masing. Gimana tidak saya sebut masing-masing laa... kalau terima
untung juga mereka nikmati sendiri, hehe.... siapakah mereka? Mereka adalah
jasa penyedia barang alias toko yang mengklaim selalu menyediakan barang
oleh-oleh haji atau alat perlengkapan haji lengkap. Dengan gayanya
masing-masing dalam menawarkan produknya supaya di terima bahkan ada yang
berani menyediakan kartu member segala.
Namun
16 Maret 2020 indonesia serasa di paksa berhenti dari semua rutinitas sosial,
politik, ekonomi, pendidikan bahkan ruang ibadahpun di atur secara ketat.
Karena hadirnya covit ‘19 tatanan hidup yang sudah mulai teraturpun harus
berputar balik untuk menyesuaikan diri dengan adanya wabah covid’19. Surat
edaran tentang sosial distantion pun diturunkan, hadirnya iklan-iklan anjuran,
himbauan bahkan sebuah perintah untuk jaga jarak, jaga kebersihan,
sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pakai masker, dan
berdiam diri di rumah, jangan kemana-mana kecuali ada kebutuhan yang mendesak
sampai pada dampak positif negatifnya apabila kita mengindahkan aturan tersebut
semua dipaparkan secara detail.
Dalam
pemberangkatan haji banyak persiapan yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun
pribadi calon. Salah satunya di sana ada istilah mampu bagi calon, ini tidak
hanya mampu dalam hal material namun jiwa raga harus siap baik untuk yang
berangkat maupun yang ditinggalkannya. Sedangkan bagi negara atau pemerintah
yang memberangkatkannya maka tidak hanya memilikirkan transportasi jama’ah
tetapi juga harus berfikir secara detail mulai dari perjalanan jama’ah, asrama
jama’ah, konsumsi selama di Makkah, kesehatan jama’ah mulai dari pemberangkatan
sampai kembali lagi ke tanah air.
Menengok
kondisi sampai hari ini covid’19 yang hampir di semua negara belum juga reda
maka pemerintah indonesia melalui menteri agama pada 2 juni 2020 lewat stasiun
TVRI telah mengumumkan bahwa indonesia tahun ini tidak memberangkatkan jama’ah
haji walaupun masjidil harom telah di buka akan tetapi pemerintah saudi sampai
detik inipun juga belum berani membuka izin 100 % kepada semua negara di muka
bumi ini untuk menjalankan haji.
Walau
keputusan menteri agama tersebut belum ada tindak lanjut pemberitahuan kepada
person calon jama’ah secara personal sebagaimana yang dilakukan kemenag ketika
memanggil calon jama’ah haji untuk verivikasi data, kesehatan serta vinansial
calon jama’ah sesuai daftar panggilan pemberangkatan haji tahun 2020. Namun
yang pasti tujuan pemerintah tidak lain adalah untuk kebaikan bersama. Yaitu
demi kebaikan dan kemaslahatan ummat.