Minggu, 07 Juni 2020

Corona Vs Haji


Corona Menggagalkan 
Pemberangkatan Haji 2020 M / 1441 H
Selasa, 2 Juni 2020




Seiring dengan waktu waithing list pemberangkatan haji dari tahun ke tahun semakin bertambah, hal ini menunjukkan bahwa pendaftar dengan kuota tidak sebanding rata. Namun apa hendak di kata karena banyak jama’ah yang berkehendak menjalaninya sehingga apapun kondisinya tetap daftar walau ada beberapa yang akhirnya menggantinya dengan umroh.
Data Republika 15 juli 2011 menyampaikan bahwa pendaftar jama’ah haji Jawa Timur sampai tahun 2019 telah penuh dan baru bisa selesai sampai tahun 2020 sehingga logikanya bila ada tambahan calon jama’ah yang mendaftar setelah 15 juli 2011 maka harus antri tunggu giliran pemberangkatan sampai kurang lebih 9 tahun atau lebih. Ada pengakuan dari salah satu calon jama’ah haji yang telah mendaftar 21 Juni 2012 menyampaikan bahwa dia sudah kena whaiting list selama 11 tahun jadi perkiraan dalam daftar kemenag dia akan berangkat pada tahun 2023.
28 Januari 2020 Radar Kediri menyebutkan bahwa di Nganjuk Jatim masa tunggu haji telah mencapai 25 tahun. Memang antar daerah bisa berbeda karena besar kecilnya kuota pemberangkatan. Bisa jadi apabila nanti ada penambahan atau pengurangan kuota otomatis masa tunggu itu akan berubah sesuai kondisi yang ada.
Nah.... berbicara lebih lanjut tentang pemberangkatan haji tahun ini Kemenag RI kabupaten Kediri tertanggal 23 September 2019, telah mengedarkan surat panggilan untuk calon jama’ah haji yang akan diberangkatkan tahun 2020 ini. Serasa marathon, panggilan tersebut langsung di lanjutkan dengan sosialisasi pemberangkatan, di lanjutkan kegiatan melengkapi pemberkasan jama’ah sebagai persiapan mencari pastpor, kemudian di lanjutkan ke cek kesehatan yang tidak hanya sekali jalan barulah terakhir panggilan pelunasan haji. Walaupun kepastian pemberangkatan haji tahun 2020 ini belum pasti nyatanya calon jam’ah sudah ada tagihan dan harus dilunasi sebelum bulan maret berakhir. 
Seiring dengan waktu yang berjalan mulailah biro-biro manasik menyebarkan undangan ke beberapa calon jama’ah haji guna memperkenalkan dan menawarkan diri kepada jama’ah yang membutuhkan jasa manasik atau pengarahan secara detail tentang rutinitas haji. Mungkin semua jama’ah telah mempunyai planing mulai awal hingga akhir dalam mempersiapkan perjalanannya ke tanan suci tahun ini.
Tak Cuma biro manasik haji ternyata yang berpeluang tampil dalam membantu sucsesnya hajad masing-masing. Gimana tidak saya sebut masing-masing laa... kalau terima untung juga mereka nikmati sendiri, hehe.... siapakah mereka? Mereka adalah jasa penyedia barang alias toko yang mengklaim selalu menyediakan barang oleh-oleh haji atau alat perlengkapan haji lengkap. Dengan gayanya masing-masing dalam menawarkan produknya supaya di terima bahkan ada yang berani menyediakan kartu member segala.
Namun 16 Maret 2020 indonesia serasa di paksa berhenti dari semua rutinitas sosial, politik, ekonomi, pendidikan bahkan ruang ibadahpun di atur secara ketat. Karena hadirnya covit ‘19 tatanan hidup yang sudah mulai teraturpun harus berputar balik untuk menyesuaikan diri dengan adanya wabah covid’19. Surat edaran tentang sosial distantion pun diturunkan, hadirnya iklan-iklan anjuran, himbauan bahkan sebuah perintah untuk jaga jarak, jaga kebersihan, sering-sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, pakai masker, dan berdiam diri di rumah, jangan kemana-mana kecuali ada kebutuhan yang mendesak sampai pada dampak positif negatifnya apabila kita mengindahkan aturan tersebut semua dipaparkan secara detail.
Dalam pemberangkatan haji banyak persiapan yang harus dilakukan oleh pemerintah maupun pribadi calon. Salah satunya di sana ada istilah mampu bagi calon, ini tidak hanya mampu dalam hal material namun jiwa raga harus siap baik untuk yang berangkat maupun yang ditinggalkannya. Sedangkan bagi negara atau pemerintah yang memberangkatkannya maka tidak hanya memilikirkan transportasi jama’ah tetapi juga harus berfikir secara detail mulai dari perjalanan jama’ah, asrama jama’ah, konsumsi selama di Makkah, kesehatan jama’ah mulai dari pemberangkatan sampai kembali lagi ke tanah air.
Menengok kondisi sampai hari ini covid’19 yang hampir di semua negara belum juga reda maka pemerintah indonesia melalui menteri agama pada 2 juni 2020 lewat stasiun TVRI telah mengumumkan bahwa indonesia tahun ini tidak memberangkatkan jama’ah haji walaupun masjidil harom telah di buka akan tetapi pemerintah saudi sampai detik inipun juga belum berani membuka izin 100 % kepada semua negara di muka bumi ini untuk menjalankan haji. 
Walau keputusan menteri agama tersebut belum ada tindak lanjut pemberitahuan kepada person calon jama’ah secara personal sebagaimana yang dilakukan kemenag ketika memanggil calon jama’ah haji untuk verivikasi data, kesehatan serta vinansial calon jama’ah sesuai daftar panggilan pemberangkatan haji tahun 2020. Namun yang pasti tujuan pemerintah tidak lain adalah untuk kebaikan bersama. Yaitu demi kebaikan dan kemaslahatan ummat.