Berbicara
tentang akhirat maka selayaknya kita membicarakan hal abstrak, dimana tidak
semua person mudah untuk menyambung konteks ini karena kondisi riil manusia
yang kongkrit sehingga untuk membicarakan hal ini perlu modal dasar yang sama
terlebih dahulu, minimal adalah keyakinan atau iman.
Aqidah
merupakan aspek fundamental dalam islam yang berhubungan erat dengan keyakinan,
kepercayaan atau keimanan terhadap hal yang ghoib. Jadi aqidah Islam bermakna
keyakinan yang kuat terhadap hal – hal yang ghoib seperti meyakini adanya Alloh
SWT, RosulNYA, MalaikatNYA, adanya Hari Akhir maupun tentang ta’dir atau qodho
dan qodarnya.
Setiap
pemeluk Agama pasti memiliki aqidah tertentu yaitu keyakinan kepada agamanya,
namun aqidah yang benar hanyalah aqidah islam yang bersumber dari Dzat yang
menguasai segala galanya atas Alam Semesta ini yaitu Alloh Azza Wajjala.
Sehingga tidak ada bedanya Aqidah yang di bawa para Nabi dari masa ke masa. Bahkan
karena pentingnya aqidah, ibarat sebuah bangunan – aqidah adalah pondasi yang
mempengaruhi kokoh tidaknya sebuah bangunan. Apabila pondasi kuat maka setinggi
apapun bangunan tetaplah berdiri dengan kokoh sebaliknya apabila pondasinya
lemah – ringkih maka ringkih pula bangunannya. Untuk melakukan ibadah (yang kaitannya dengan
ilmu IBADAH atau FIQIH) apapun di muka bumi ini, contohnya mengerjakan sholat,
berpuasa, membayar zakat apalagi bershodaqoh dapat dengan mudah dilaksanakan
apabila hati ini yakin atau minimal percaya adanya Alloh SWT namun apabila
tidak yakin bahkan tidak percaya adanya Alloh SWT maka mana mungkin manusia akan melaksanakan sholat, puasa,
bayar zakat – shodaqoh maupun ibadah – ibadah yang lain dengan mudahnya. Senyum yang tulus adalah salah satu perbuatan
ringan namun tetap terhitung sebagai ibadah bahkan dapat menghapus dosa
seseorang atas izin Alloh SWT akan tetapi tidak semua orang mampu melaksanakan
ini dalam kehidupan sehari hari. Jika
seseorang tidak ada keyakinan atas adanya Alloh mana mungkin dengan mudah dapat
melakukan sholat, shodaqoh maupun ritual ibadah yang lain. Bahkan tidak akan
sempurna ibadah yang dilakukan seseorang yang tidak yakin atau percaya adanya
Alloh SWT. Inilah salah satu sebabnya mengapa Aqidah begitu mendasar dalam
pelaksanaan ibadah seseorang. QS. An Nisa’ ayat 80 :
Artinya : “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu,
Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari
ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”
Pada
Ayat ini diterangkan bahwa siapa yang
mentaati Rosul maka sebenarnya dia telah mentaati Alloh SWT. Taat disini
berarti melaksanakan semua ajaran yang di bawa oleh Rasulnya (setiap Rosul
memiliki ummat masing-masing) seperti kita adalah ummat Nabi Muhammad SAW. Dan
sesungguhnya seorang Rosul tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang di
lakukan oleh masing masing individu dan tidak menjamin mereka tidak melakukan
kesalahan.
Karena itu Aqidah dapat menghantarkan
seseorang selamat bahkan bahagia dunia sampai akhirat. Apabila seseorang salah dalam
memilih aqidah maka bisa jadi salah dalam penerapan sehari hari. Adapun hal
yang dapat merusak Aqidah antara lain adalah :
Pertama
Faktor Pendidikan
: Dengan Pendidikan yang lemah maka akan mempengaruhi kekuatan imam
seseorang sehingga pendidikan Aqidah
harus dilakukan sedini mungkin dalam arti bisa jadi di awali sejak dalam
kandungan, baru lahir - masa pertumbuhan bahkan sampai dewasa sehingga
diharapkan betul betul menjadi generasi yang sholeh dan sholihah dunia sampai
akhirat. Amiin
Kedua
Faktor Ekonomi : Lemahnya Ekonomi bisa membuat goyahnya Aqidah
seseorang sehingga tugas kita adalah menguatkan ekonomi kita. Faktor Ketiga adalah : Politik, politik
dapat mempengaruhi Keyakinan seseorang seperti ketika kondisi Indonesia ketika
di jajah tidak hanya fisik yang mereka rampas tetapi juga keyakinan bangsa kita
lewat program Kristenisasi. Sehingga
kesimpulannya seorang Muslim harus (1) kuat
Imannya, (2) kuat Ilmunya, (3) Kuat Hartanya, (4) Kuat Fisiknya dan (5)
Kuat Mentalnya
Nama SYALSABILA PUTRI IFFADAIYAH
BalasHapusKelas:9E
Absen :38/43
Materi sangat mudah dipahami dan dimengerti